Yogyakarta adalah tempat dimana wisatawan domestik maupun non domestik menghabiskan waktu luangnya untuk memanjakan diri dengan keindahan kota. Dengan adanya ciri khas kota Yogyakarta sebagai "Kota Pelajar" Namun banyak juga beberapa turis ingin merasakan makanan tradisional yang menjadi ciri khas. Semua kota pasti memiliki makanan yang menjadi ciri khas, namun untuk mengganjal kelaparan sementara selama mengelilingi kota Yogyakarta, tentunya ada makanan pengganjal lapar yang sudah menjadi jajanan di pasar Yogyakarta.
Pasar Kotagede adalah pasar yang telah berdiri sejak zaman Panembahan Senopati. Walaupun sempat direnovasi namun Pasar Kotagede tetap mempertahankan tampilannya. Tidak hanya itu, Pasar Kotagede juga mempertahankan isi dari bangunan tersebut. Aroma jajanan, sudah tercium dari luar bangunan tersebut.
Bangunan Pasar Legi Kotagede
Sumber: https://images.app.goo.gl/kbYmnuYjywFzp8Tb7
Di dalam pasar tersebut, berbagai jananan pasar sudah menunggu kita untuk menyantapnya. Kue kipo adalah jajanan pasar yang terbuat dari adonan tepung ketan yang diberi warna hijau alami oleh daun suji, isinya adalah enten-enten atau gula jawa yang rasanya manis dan lekat. Kue kipo sebesar jari jempol manusia, dengan bentuknya yang mini sangat mudah untuk dilahap. Adonan yang sudah diisi gula jawa, ditaruh di selembar pisang lalu dibakar. Hal ini yang membuat aroma khas dari kue kipo.
Gambar Kue Kipo, makanan tradisional Yogyakarta
Sumber: https://images.app.goo.gl/igrwvmuhXkvK6TxR8
Banyak orang menanyakan, mengapa namanya kue kipo? Bukannya itu nama yang aneh. Tetapi, masih ada satu makanan tradisional yang namanya cukup aneh, yaitu Jadah Manten. Manten adalah bahasa Jawa dari pengantin, makanan ini dinamai Jadah Manten karena sering digunakan untuk seserahan perkawinan. Sang pengantin dan keluarga berharap bahwa dengan simbol Jadah Manten tersebut, pernikahan dapat menjadi harmonis dan lekat seperti tekstur Jadah Manten.
Jadah manten formulanya mirip dengan lemper yang bahan bakunya dari beras ketan dan abon. Penyajiannya dibungkus oleh telur dadar lalu dijepit tusuk sate. Rasa gurih dari beras ketan yang dipadukkan oleh rasa manis dari abon menciptakan pujian bagi banyak kalangan karena rasanya yang pas. Di beberapa daerah, jadah manten dikenal sebagai semar mendem.
Gambar Jadah Manten, makanan tradisional Yogyakarta
Sumber: https://images.app.goo.gl/8pKRn8v6VW1ppQWJ8
Kota Yogyakarta kaya akan berbagai macam makanan yang terkenal dengan rasa yang manis. Hampir semua pasar yang ada di Yogyakarta masih menjual makanan teradisional yang harganya murah dan enak. Sebagai seorang penduduk asli Yogyakarta, makanan tradisional adalah makanan andalan ketika sedang mampir untuk berbelanja di pasar. Bagi para turis tak sedikit yang memborong jajanan tradisional sebagai bekal untuk santapan dalam berbagai destinasi. Saya berharap bahwa pemuda-pemudi Indonesia harus melestarikan berbagai macam makanan daerah agar tidak punah.
Sumber/refrensi:
https://www.idntimes.com/food/diet/rosma-stifani/varian-jadah-yang-populer-di-jawa-c1c2
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-culinary/traditional-snacks-in-pasar-kotagede/
Verena Vanessa Intan Putri
IX C/21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar