Senin, 05 Februari 2024

Cita Rasa Yogyakarta

    Yogyakarta adalah tempat dimana wisatawan domestik maupun non domestik menghabiskan waktu luangnya untuk memanjakan diri dengan keindahan kota. Dengan adanya ciri khas kota Yogyakarta sebagai "Kota Pelajar" Namun banyak juga beberapa turis ingin merasakan makanan tradisional yang menjadi ciri khas. Semua kota pasti memiliki makanan yang menjadi ciri khas, namun untuk mengganjal kelaparan sementara selama mengelilingi kota Yogyakarta, tentunya ada makanan pengganjal lapar yang sudah menjadi jajanan di pasar Yogyakarta.

    Pasar Kotagede adalah pasar yang telah berdiri sejak zaman Panembahan Senopati. Walaupun sempat direnovasi namun Pasar Kotagede tetap mempertahankan tampilannya. Tidak hanya itu, Pasar Kotagede juga mempertahankan isi dari bangunan tersebut. Aroma jajanan, sudah tercium dari luar bangunan tersebut. 



Bangunan Pasar Legi Kotagede 
Sumber: https://images.app.goo.gl/kbYmnuYjywFzp8Tb7

    Di dalam pasar tersebut, berbagai jananan pasar sudah menunggu kita untuk menyantapnya. Kue kipo adalah jajanan pasar yang terbuat dari adonan tepung ketan yang diberi warna hijau alami oleh daun suji, isinya adalah enten-enten atau gula jawa yang rasanya manis dan lekat. Kue kipo sebesar jari jempol manusia, dengan bentuknya yang mini sangat mudah untuk dilahap. Adonan yang sudah diisi gula jawa, ditaruh di selembar pisang lalu dibakar. Hal ini yang membuat aroma khas dari kue kipo. 


Gambar Kue Kipo, makanan tradisional Yogyakarta
Sumber: https://images.app.goo.gl/igrwvmuhXkvK6TxR8

        Banyak orang menanyakan, mengapa namanya kue kipo? Bukannya itu nama yang aneh. Tetapi, masih ada satu makanan tradisional yang namanya cukup aneh, yaitu Jadah Manten. Manten adalah bahasa Jawa dari pengantin, makanan ini dinamai Jadah Manten karena sering digunakan untuk seserahan perkawinan. Sang pengantin dan keluarga berharap bahwa dengan simbol Jadah Manten tersebut, pernikahan dapat menjadi harmonis dan lekat seperti tekstur Jadah Manten. 
    Jadah manten formulanya mirip dengan lemper yang bahan bakunya dari beras ketan dan abon. Penyajiannya dibungkus oleh telur dadar lalu dijepit tusuk sate. Rasa gurih dari beras ketan yang dipadukkan oleh rasa manis dari abon menciptakan pujian bagi banyak kalangan karena rasanya yang pas. Di beberapa daerah, jadah manten dikenal sebagai semar mendem.


Gambar Jadah Manten, makanan tradisional Yogyakarta
Sumber: https://images.app.goo.gl/8pKRn8v6VW1ppQWJ8

      Kota Yogyakarta kaya akan berbagai macam makanan yang terkenal dengan rasa yang manis. Hampir semua pasar yang ada di Yogyakarta masih menjual makanan  teradisional yang harganya murah dan enak. Sebagai seorang penduduk asli Yogyakarta, makanan tradisional adalah makanan andalan ketika sedang mampir untuk berbelanja  di pasar. Bagi para turis tak sedikit yang memborong jajanan tradisional sebagai bekal untuk santapan dalam berbagai destinasi. Saya berharap bahwa pemuda-pemudi Indonesia harus melestarikan berbagai macam makanan daerah agar tidak punah.  





Sumber/refrensi:
https://www.idntimes.com/food/diet/rosma-stifani/varian-jadah-yang-populer-di-jawa-c1c2
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-culinary/traditional-snacks-in-pasar-kotagede/ 

Verena Vanessa Intan Putri
IX C/21











Rabu, 06 September 2023

Teenagers Need More Instructions

             

Masa Remaja adalah masa yang paling rentan bagi remaja untuk mengatur kondisi emosionalnya. Banyak sekali perubahan yang dapat terlihat dari masa anak-anak hingga remaja. Mulai dari gaya berpakaian, cara berbicara, menyikapi masalah serta perubahan emosional yang dimiliki. Terutama di masa saat ini yang dimana sangat banyak wadah atau media yang dapat membuat remaja menentukan figurannya. Ketika seorang remaja yang masih di usia labil memiliki figuran, gaya hidupnya akan mengikuti seperti sang figurannya. Hal seperti ini baik apabila dijadikan motivasi, namun apabila sang figuran sudah tidak dapat menjadi contoh yang baik dan tidak pantas di contoh, seorang remaja sangat perlu untuk merubah rasa cinta serta obsesinya kepada sang figuran.


                                          https://images.app.goo.gl/t5CGYG9wef8W7DmV9

Sangat banyak faktor yang mempengaruhi sang remaja tidak bisa mengontrol diri, salah satunya perhatian dan kedekatan anak dengan orang tua. Hal itu yang dapat menjadi penyebab remaja memiliki figuran lain selain orang tuanya. Sehingga banyak remaja yang memiliki karakter baru namun tidak bisa dimengerti oleh orang tuanya. Ketika orang tua banyak menegur seorang remaja mengenai gaya berpakaian dan karakter yang berbeda, remaja akan tersinggung dan sangat merasa emosional dan menganggap bahwa orang tua tidak mengerti apa-apa mengenai kondisinya. Pastinya kejadian tersebut disebabkan karena hubungan mereka tidak begitu dekat. Remaja yang dalam kondisi emosional yang labil, tidak mudah untuk mengontrol diri dan menyaring suatu perbuatan yang akan dilakukan, contohnya hal tersebut. Seorang remaja pasti banyak yang merasa bahwa dirinya sudah dewasa dan tidak butuh bimbingan, namun pernyataan tersebut salah. 

Peran orang tua sangat dibutuhkan anak dalam memasuki masa remaja. Perubahan yang terjadi harus disadari oleh orang tua bahwa sang anak sudah memasuki masa remaja dan lebih perlu "teman yang dapat mengingatkan" bukan hanya "orang tua yang menghakimi". Kedekatan antar keduanya harus di rekatkan agar situasi perkembangan anak dapat berjalan dengan baik dan menumbuhkan karakter yang baik. Ketika orang tua khawatir akan pergaulan anaknya, orang tua juga diharapkan dapat masuk ke dalam pergaulan anaknya. Mungkin bisa dibilang orang tua perlu "gaul" agar bisa mengikuti bagian-bagian perkembangan dari anaknya. Orang tua yang dapat memahami dan masuk ke dalam pergaulan anaknya, dirinya akan lebih dihargai sebagai pendamping utama para remaja. Orang tua yang selalu memberi afirmasi positif, pendidikan pertama, berperilaku bertanggung jawab dan peduli akan kondisi keluarganya akan menjadi figuran utama para remaja yang sedang butuh figuran. 
  
Selain peran utama yang sangat penting, kondisi lingkungan sosial juga sangat penting bagi pertumbuhan remaja. Ketika orang tua sudah mampu masuk dalam lingkup pergaulan sang anak, tentunya para orang tua dapat mengontrol pergaulannya dan memberi evaluasi atau saran bagi sang anak. Lingkungan yang baik dan bisa menjadi sebuah jembatan untuk masa depan sang anak perlu di dukung untuk selalu berteman dan berkembang. Namun apabila orang tua mengerti bahwa sang anak memiliki pergaulan yang kurang memberi dampak baik tidak perlu mencegah untuk tidak berteman namun memperkuat prinsip pada remaja agar tidak ikut arus pada hal yang kurang baik. Namun dapat kita sadari apabila orang tua sudah menanamkan karakter yang baik pada sang anak dan memberinya edukasi pasti seorang remaja yang menjadikan orang tuanya sebagai figuran, mereka bisa mengikuti alur dari didikan orang tua.

                                            
                                           https://images.app.goo.gl/vwQXzZWKr7KXhjgq6

Remaja yang bisa di cap baik dan bertanggung jawab perlu bimbingan dari orang yang dapat membimbingnya. Peran orang tua yang dapat mengarahkan sangat dibutuhkan perannya disini. Sebagai seorang remaja, harus menyadari bahwa dirinya terus berkembang dan belum bisa dikatakan dewasa. Lingkup sosial yang baik dan bisa mengajaknya untuk berkembang juga menjadi salah satu dampak perkembangannya dalam memasuki usia remaja. Menjadi remaja yang bahkan tidak mengerti kondisi emosionalnya sendiri merupakan hal yang tidak mudah, maka dari itu seorang remaja harus mengerti kondisi dari dirinya sendiri dan bisa menerima masukan dari orang lain.

                                            
                                             https://images.app.goo.gl/dKezhu1tgor3iiCZ7
 

REMAJA PERLU BIMBINGAN!

Verena Vanessa Intan Putri, IX C / 21. 
                               

Cita Rasa Yogyakarta

     Yogyakarta adalah tempat dimana wisatawan domestik maupun non domestik menghabiskan waktu luangnya untuk memanjakan diri dengan keindah...